Mode isolasi margin dan mode cross margin adalah dua mode margin umum dalam perdagangan futures. Setiap mode memiliki fitur dan skenario yang berlaku berbeda.

 

1. Apa itu Mode Isolasi Margin?

 

1.1 Definisi

Dalam mode isolasi margin, sejumlah margin dialokasikan ke satu posisi sehingga risiko dipisahkan dari posisi lain. Jika terjadi likuidasi paksa, trader hanya akan kehilangan seluruh margin posisi tersebut. Pengguna dapat menambahkan margin secara manual atau otomatis untuk mengurangi risiko likuidasi dari satu posisi.

 

1.2 Skenario yang Berlaku

 

1. Trader pemula atau trader yang menghindari risiko: Pasar kripto sangat fluktuatif. Pemula dapat dengan mudah terlikuidasi karena fluktuasi harga yang tiba-tiba. Mode isolasi margin membatasi loss pada satu posisi dan melindungi dana lain dalam akun.

Contoh: Seorang trader menggunakan 100 USDT dalam mode isolasi margin untuk memperdagangkan futures BTC. Bahkan jika dilikuidasi, hanya 100 USDT yang hilang.

 

2. Perdagangan multi-token atau multi-strategi: Cocok untuk trader yang bertransaksi dengan berbagai mata uang kripto (misalnya, BTC, ETH, SOL) atau berbagai strategi (misalnya, jangka pendek, jangka panjang, arbitrase). Setiap posisi dikelola secara independen.

Contoh: Mengambil posisi long pada BTC sambil melakukan short pada ETH. Mode isolasi margin mencegah satu kerugian memengaruhi posisi lainnya.

 

3. Aktivitas volatilitas tinggi atau angsa hitam: Di pasar kripto, aset berisiko tinggi (seperti LUNA) atau aktivitas angsa hitam (seperti kehancuran pada 12 Maret 2020) sering kali memicu tren pasar yang berat sebelah. Dalam kasus ekstrem seperti itu, mode isolasi margin membatasi risiko pada satu posisi dan melindungi sisa akun.

Contoh: Dalam kecelakaan LUNA, mode cross margin menggunakan semua dana akun sebagai margin bersama, yang dapat mengakibatkan kerugian total. Mode isolasi margin membatasi kerugian pada posisi tertentu tanpa memengaruhi posisi lain.

 

4. Akun kecil atau perdagangan eksperimental: Ideal untuk trader dengan modal terbatas yang ingin menguji token atau strategi baru dengan risiko minimal.

Contoh: Saat mencoba perdagangan futures pada token baru, margin yang dialokasikan hanya kecil. Bahkan pergerakan harga yang tajam tidak akan membahayakan seluruh akun.

 

5. Perdagangan jangka pendek dengan leverage tinggi: Cocok untuk swing trading jangka pendek atau operasi dengan leverage tinggi (misalnya, 50x, 100x). Isolasi risiko memungkinkan trader untuk membagi posisi tanpa kerugian yang berlebihan.

Contoh: Perdagangan futures BTC menggunakan grafik 5 menit. Mode isolasi margin memastikan risiko setiap posisi terpisah, sehingga menghindari kerugian yang berlebihan.

 

6. Manajemen risiko yang tepat: Untuk trader yang menginginkan kendali tepat atas risiko per perdagangan, terutama saat menggunakan leverage secara hati-hati.

Contoh: Mengalokasikan persentase tetap dari ekuitas akun (misalnya, 5%) per perdagangan untuk memastikan risiko terkendali.

 

1.3 Keuntungan dari Mode Isolasi Margin

1. Posisi Independen: Laporan PnL setiap posisi tidak memengaruhi posisi lainnya. Likuidasi satu posisi tidak akan membahayakan keamanan akun secara keseluruhan.

2. Manajemen Aset Fleksibel: Setiap posisi dapat dikelola secara independen. Trader dapat menyesuaikan tingkat margin berdasarkan risiko setiap posisi, sehingga menawarkan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan dana.

 

1.4 Contoh Mode Isolasi Margin

Akun perpetul futures memiliki 1.000 USDT. Pengguna memilih mode isolasi margin, menggunakan 100 USDT sebagai margin, dan membuka posisi 1000 USDT dengan leverage 10x. Jika pasar bergerak dan memicu likuidasi, hanya 100 USDT yang hilang (tidak termasuk biaya).

 

II. Apa itu Mode Cross Margin?

 

2.1 Definisi

Dalam mode cross margin, semua posisi aset tertentu berbagi margin yang sama. Jika terjadi likuidasi paksa, trader dapat kehilangan seluruh margin aset tertentu dan semua posisi yang berbagi margin yang sama.

 

2.2 Skenario yang Berlaku

1. Leverage tinggi untuk pengembalian tinggi: Dalam perdagangan dengan leverage tinggi, mode cross margin menggunakan semua dana akun untuk menahan volatilitas, mengurangi risiko likuidasi. Profit dapat diinvestasikan kembali untuk membuka lebih banyak posisi, sehingga memungkinkan para trader untuk "menahan" kerugian jangka pendek dan meraih keuntungan yang lebih besar.

Contoh: Menggunakan leverage 100x untuk membeli ETH. Mode cross margin mendukung posisi yang lebih besar dengan ekuitas akun penuh.

Kunci untuk memperoleh keuntungan tinggi adalah “keberlanjutan posisi.” Mode cross margin tidak meningkatkan keuntungan awal tetapi meningkatkan potensi keuntungan akhir dengan memperpanjang waktu penahanan dan menahan volatilitas. Mode isolasi margin berfokus pada isolasi risiko tetapi memiliki efisiensi modal yang lebih rendah dan dapat menyebabkan likuidasi dini. Dalam pasar yang sedang menguat, keduanya berkinerja serupa. Namun karena 99% perdagangan kripto melibatkan volatilitas, mode cross margin memiliki keuntungan. Selain itu, laba yang belum terealisasi dalam mode cross margin dapat digunakan untuk membuka posisi baru secara otomatis, sementara mode isolasi margin memerlukan penyesuaian manual, yang seringkali terlalu lambat di pasar yang bergerak cepat.

 

2. Perdagangan tren jangka panjang: Cocok untuk trader yang yakin dengan tren pasar jangka panjang (misalnya, bullish pada BTC atau ETH). Mode cross margin mengurangi risiko likuidasi akibat fluktuasi jangka pendek.

Mode cross margin memanfaatkan penyangga margin yang dibagikan secara dinamis. Semua dana akun (termasuk profit yang belum direalisasi) membantu menahan fluktuasi harga, memperpanjang "waktu bertahan" posisi selama volatilitas. Hal ini sangat berguna di pasar kripto yang berfluktuasi atau untuk kepemilikan jangka panjang, meningkatkan tingkat kelangsungan posisi dan mengurangi risiko likuidasi.

 

3. Lindung nilai di pasar dengan volatilitas tinggi: Dalam mode cross margin, lindung nilai diuntungkan dari dana akun bersama dan manajemen dinamis. Seluruh ekuitas akun (saldo tersedia + PnL yang belum direalisasi) berfungsi sebagai margin bersama, tidak seperti isolasi dalam mode isolasi margin.

Dalam lindung nilai, profit dan loss dari posisi long dan short pada pasangan yang sama saling mengimbangi, mengurangi volatilitas akun keseluruhan dan berbagi perkiraan harga likuidasi yang sama. Mode cross margin menyesuaikan margin secara dinamis, menurunkan risiko likuidasi dari pergerakan satu sisi.

 

2.3. Keuntungan dari Mode Cross Margin

1. Efisiensi modal tinggi: Seluruh saldo yang tersedia (termasuk profit yang belum direalisasi dan dana lainnya) berfungsi sebagai margin bersama. Profit dapat digunakan untuk membuka lebih banyak posisi, sehingga meningkatkan pemanfaatan modal.

2. Operasi sederhana: Tidak perlu mengalokasikan margin per perdagangan; fleksibilitas dalam distribusi margin.

3. Ketahanan yang kuat terhadap volatilitas: Jika satu posisi memiliki kerugian mengambang, dana lain dalam akun secara otomatis menambah margin, mengurangi kemungkinan likuidasi.

 

2.4 Contoh Mode Cross Margin

Akun perpetual futures memiliki 1.000 USDT. Pengguna membuka posisi futures dengan 100 USDT dalam mode cross margin. Karena seluruh saldo akun digunakan sebagai margin posisi, likuidasi akan mengakibatkan kerugian sebesar 1.000 USDT.

Catatan: Dalam mode cross margin, selama kondisi pasar ekstrem, kerugian signifikan dalam satu mata uang dapat menyebabkan kerugian total mata uang tersebut di seluruh akun.